“Ayo kembali da! Ayo kembali!”

Sebuah bisikan saat shalat ashar membuatku lebih sadar hingga hatiku bergetar bahwa seringkali aku lupa Allah tempat aku bersandar, tempat aku pulang, tempat aku meminta sakinah saat hati gelisah, tempat aku mengakui segala kelemahan yang membuatku merasa amat berat melewati segala episode kehidupan. Jika tanpa pertolongan-Nya mungkin aku sudah rapuh menahan segala kelelahan akibat lemahnya imanku.

“Allaah”

Aku ingin kembali melewati segalanya bersama-Mu, tanpa harus ku takutkan segala hal yang membuat langkahku amat berat, tanpa harus ku khawatirkan segala hal yang membuat jiwaku resah, tanpa harus ku dengarkan kicauan kicauan manusia yang menyakitkan, dan tanpa harus ku tunduk pada dunia yang hina.

Hari ini..
Mungkin banyak sekali orang yang merasakan hal yang aku rasakan tanpa dunia tau, Ku tau engkau sedang butuh pelukan, engkau sedang butuh teman untuk mendengarkan ceritamu, namun manusia tak mengekuarkanmu dari itu semua, cukup Allaah yang bisa menyelesaikan masalahmu maka kembalilaah… Kembali pada Allaah, bisa jadi masalahmu saat ini adalah alasan Allaah untuk membuatmu kembali kepada-Nya

KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK

KULIAH WHATS’APP
bersama Teh Karina Hamkan
(Cimahi, 17 Oktober 2021)

  1. TENTUKAN VISI PENDIDIKAN
    (Agar anak terjaga dari api neraka [Qs At-Tahrim] , Agar berilmu [Qs Al-Mujadilah], Agar beramal [Qs At-Taubah])
  2. TENTUKAN MILESTONE

Usia 7 thn : Usia Tamyiz (Sudah bisa membedakan yg baik dan buruk, Di usia ini perintahkan untuk shalat dan ajarkan anak untuk serius dalam shalat )

-Kurikulum di usia 7 thn

  1. Bab Tauhid
  2. Al-Qur’an
  3. Shalat
  4. Kenal Rasulullaah Saw
  5. Akhlak

Usia 10 tahun : Pukul anak jika blm shalat.

  1. LIFE SKILL
    A. Rutinitas Harian (Mengajarkan kemandirian anak, Membantu orang2 di sekitarnya)
    B. Fitrah belajar
    Memberikan fasilitas belajar pada anak
    D. Kesehatan (Makanan yang sehat dan seimbang, Olah tubuh yg baik, pola tidur yang baik)
  2. METODE
    A. Keteladanan orangtua
    B. Hubungan yang dekat (Bonding)
    C. Pembiasaan
    D. Pemahaman

Rasa #1

Bismillaahirrahmaanirraahiim

kini sudah tak lagi abstrak siapa penyempurna hidupku
Perlahan mulai ku arungi gerbang kehidupan rumah tangga
banyak hal yang mentarbiyahkan diriku menjadi dewasa
tak hanya individual bahkan sosial

Impian-impian semakin banyak
Langkah-langkah semakin bergerak cepat
Tak hanya untuk keluarga tapi untuk ummat islam di dunia
Menjadi manusia bermanfaat melanglang dunia

MasyaaAllaah…….
walau hanya dua bait yang membuat jari jemari menari semoga mewakili rasa kini yang teramat bahagia insyaaAllaah, Bahagia yang semoga selalu berlimpah syukur dan segala keadaan yang menerpa dan menempa, Do’akan semoga barakah selalu hadir di setiap peristiwa

Bekasi, 13 Juli 2019

Islam isn’t just about Information

Hiruk pikuk kota memang terlihat sangat menggiurkan, mulai dari hangatnya fasilitas yang memudahkan kita untuk melakukan banyak hal bahkan hangatnya selimut dan kasur lebih memberikan kenyamanan tiada tara, Surga Dunia.

Sebaliknya, di bagian bumi sana ternyata banyak sekali orang yang menahan diri agar tak tergiur oleh hangatnya fasilitas yang memudahkan dan menghangatkan, Namun ternyata rasa syukur yang bertambah adalah surga bagi mereka

Ketika berusaha mengintip palung-palung yang paling dalam di dasar hati, membuka mata saya lebar-lebar supaya melek bahwa ternyata me-Tarbiyahkan diri di desa ini begitu luarbiasa di rasa, bisa sebut daerah ini Badui Luar, Masyarakat yang mayoritas Mualaf.

Anak-anak kecil begitu semangat untuk belajar Al-Qur’an, bahkan mereka datang lebih awal
“A dudi ayo masuk, A dudi ayp belajar”
Ketika di bahas bahwa islam sangat menghormati dan menjaga perempuan di jelaskan dalam Qs Al-Ahzab ayat 56 bahwa perempuan wajib menutup aurat, menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh. Ketika itu mereka sibuk menutup kaki-kaki mereka dan merapikan rambut-rambut mereka. MasyaaAllaah…

Ketika di bahas bahwa Islam sangat melarang sebagian prasangka di jelaskan dalam Qs Al-hujurat ayat 12, sambil mengangguk-ngangguk mereka saling berbisik dan memandang
“Tuhkan berarti nggak boleh kayak gitu tau

Suatu hari mereka sedang bersedagurau, satu di antara mereka bercanda, tak lama kemudian dia menyadarkan dirinya
“Eh iya nggak boleh berbohong ya”

Banyak hal yang membuat sadar bahwa Islam isn’t just about Information it’s about Transformation. Saya mendapatkan satu kalimat yang saya kantongi dalam perjalanan ini bahwa islam bukan hanya sekedar informasi tapi ruang dan sarana bagi kita untuk bertransformasi. MasyaaAllaah

Catatan Pengembara
Ida Mulyani

 

Obrolan Sederhana

Bun kenapa sih kita harus punya target?” Tanyaku pada seniorku
“Gini… (Sambil menghela nafas)  bedanya manusia yang mempunyai target dan tidak mempunyai target, kalau manusia yang tak punya target dia berjalan namun jauh dari tujuan, bahkan dia tak tau tujuannya akan kemana, sedangkan manusia yang mempunyai target dia punya tujuan yang jelas, bahkan ketika lelah menerpa di tengah jalan dia tetap akan sampai karena dia punya target sebagai tujuannya” Jawabnya sambil bangkit menuju dapur
Aku mengangguk sambil mengerutkan keningku
Setiap manusia mempunyai target-target kehidupan masing-masing namun niat lurus menuju-Nya yang paling penting [52:56]

​Seperti Itulah Hendaknya Kita Mengisi Hari.

Catatan Pengembara

Ada hal-hal yang membuat sesak karena sesal saat engkau terpekur di pagi yang sunyi..

Tentang kelalaian,

tentang apa yang engkau lakukan,

tentang apa yang tidak engkau lakukan,

tentang apa yang ingin kau perbuat dalam kehidupan,

tentang apa yang tak ingin kau catatkan dalam rekam jejak kehidupanmu oleh malaikat Raqib dan ‘Atid..

Saat sesak itu memuncak, dan membuatmu ingin berlari kepada-Nya..

Ketahuilah, bahwa hati yang bersedih karena kelalaian yang ia perbuat terhadap Allah, adalah tanda bahwa diri ini memiliki keimanan..

Ketahuilah, saat engkau tidak menyesali dosa-dosa kecil, maka kesalahan menyepelekan itu sesungguhnya lebih besar dari dosa-dosa itu sendiri..

Maka berlarilah kepada Allah.. Tatkala kau ingin lari, berlarilah pada-Nya.. Karena Ia memiliki ribuan, ah jutaan, miliaran, tak terhitung cinta dan ampunan untukmu..

Beristighfarlah. Mohon ampun pada-Nya. Pada Sang Pemilik Ampunan Yang Maha Luas..

Kemudian, bangun harimu dengan harapan dan tekad positif, untuk menjadi hamba yang dicintai oleh-Nya.

Isilah harimu dengan amal-amal yang…

Lihat pos aslinya 20 kata lagi

Kau Sadar, Kau Ingin

:’)

Catatan Pengembara

Saat Allah masih mengizinkanmu bangun setelah rasa sakit akibat lalai fisikmu,

lalu mengingatkanmu akan lalai amal dan ibadahmu,

dalam gemetar kau tahu bahwa hidup yang sementara ini tidak ingin kau sia-siakan,

hatimu membisik ampun karena sadar bekalmu masih sedikit untuk menjemput hidup di kampung akhirat yang abadi.

Kau ingin bersungguh-sungguh,

lebih bersungguh-sungguh,

mengingat-ingat bahwa hidup adalah perjuangan yang Allah amanahkan untuk diisi dengan ketaatan sebaik-baiknya.

Kau ingin lebih banyak bekerja dibandingkan berbicara,

mengikhtiarkan solusi dibanding mengeluh,

kau ingin mencontoh kekasih-Nya, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrohim, dalam mengabdi.

Dalam setiap ujian ada teguran cinta dari-Nya,

semoga setiap pemahaman Allah jaga untuk memekarkan istiqomah dalam hidup.

Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaytanaa wa hablanaa min ladunka rohmah innaka antal wahhaab.

Lihat pos aslinya

Aku Cemburu

Aku cemburu pada mereka yang setiap geraknya begitu menyata iman bersamanya.

Aku curiga, sepertinya Allah lah yang menjadi tangan dan kakinya yang dengannya dia bergerak.

Aku malu dan iri pada mereka yang setiap hembus kata-katanya selalu membuatku teringat akan Allah.

Aku curiga, sepertinya Allah lah yang menjadi mulutnya yang dengannya dia berbicara.

Tanpa perlu banyak tingkah, orang-orang seperti ini, sungguh membuat cemburu. Betapa cinta Allah padanya begitu terang. Sebegitu terlihatnya.

Aku selalu bercita-cita menjadi seorang yang dicintai Allah, tapi gerak langkahku, tingkah lakuku, kata-kataku, sungguh masih sangat jauh dari ketercapaiannya.

Maka sungguh betapa aku ingin menangis melihat seseorang yang seperti ini, aku selalu yakin, dia pasti banyak melakukan hal yang membuat Allah cinta padanya saat tidak terlihat oleh banyak pandangan manusia.

Aku ingin menangis karena aku menyadari betapa sedikitnya apa yang aku lakukan untuk benar sungguh-sungguh meraih kecintaan yang sangat aku inginkan itu.

Semoga rasa malu juga iri sekaligus cemburu ini membawa pada perbaikan langkah…

Melalui orang-orang seperti ini seolah Allah ingin menegurku, “Sudah sejauh mana pengorbananmu untuk mendapatkan cintaKu? Aku terus menunggumu kembali dan mengharapkanmu berusaha sekuatmu untuk konsisten dalam menjalankan titahKu sampai Aku mencintaimu.. Aku hanya butuh KESUNGGUHANMU, tunjukanlah padaKu kesungguhanmu..”

~~~

Allah… Boleh aku terus berlari padaMu dengan membawa segenapan kudis dan noda hati yang ada padaku ini?

Aku malu, tapi aku tidak punya cara lain selain terus berlari padaMu.. Terus mengharapkan cintaMu.. Meski aku tau aku belum cukup pantas mendapatkannya..

di kutip dari Mba @Nusaibah Az-zahra
http://zainzakiyya.blogspot.com/2018/10/aku-cemburu.html

20181008_190242_0001.png

Lelaki Cahaya

Aku selalu menginginkannya hadir bersama ketaatan. Ketaatanku, juga ketaatannya, pada Allah SWT, Rabb kami. Agar tak ada ego yang merajai, Selain sebuah rindu akan kebersamaan dalam menuju jannahNya.
Aku selalu menginginkannya bersamaku dalam naungan cinta. Bukan cintaku, bukan cintanya, tapi cinta Rabb kami. Agar cinta tak sekedar dunia, tapi melangit menuju Dia yang abadi.
Aku selalu menginginkannya, bersamaku membangun sebuah keluarga. Bukan keluargaku, bukan keluarganya, tapi keluarga dakwah, yang kami bangun untuk Rabb kami.
Agar keutuhan keluarga kami tak berbatas waktu, tapi keluarga dakwah, yang kami bangun untuk Rabb kami.
Agar keutuhan keluarga kami tak berbatas waktu, tapi kekal dalam rida Allah Sang Penggenggam Waktu.
Aku selalu menginginkannya dalam kesucian yang terjaga. Dalam batas-batas fitrah yang terjaga.
Dalam pandangan yang terjaga.
Dalam niat-niat bersih yang terjaga.
Dalam segala sesuatu yang terjaga
Aku terjaga. Dia terjaga. Sampai janji ‘Mitsaqan Ghalizha’ akan menjadi kami terus mengabdi dan berharmoni dalam lingkup cintaNya dan penjagaanNya.
Aku, dia, kami, memang tak pernah mengenal lebih jauh sebelum ini. Selain seberkas tinta pada sebuah biodata.
Menjaga degup-degupku tetap bersih karenaNya dalam istikharah-istikharah panjangku.
Dan beriring waktu, aku yang tak mengenalnya mulai mengetahui visi-misi pernikahan yang dia inginkan.
Sejenak terpaku, menyapa Allah dengan sebuah Tanya tanpa suara,”Allahku, adakah dia yang aku tunggu selama ini?”
Antara ragu dan mantap berganti-ganti yang ku tekankan dalam diriku, Wahai diri, ingatlah karena Allaah, Karena Allaah, Karena Allaah.Bukan karena dia, bukan karena dia, bukan karena selainNya.
Semakin berjalannya waktu, dalam istikharah panjangku berdialog dengan Rabbku , kutemukan kemantapan dalam hatiku. Ya aku maju….
Pesona iman nya yang membuatku yakin….
Aku memang tak pernah tahu, apakah ke depannya semua akan berjalan sesuai rencanaku, rencananya, rencana kami. Tapi satu yang membuatku selalu yakin, rencanaNya adalah rencana yang terbaik bagi kami.
Aku yakin itu sepenuhnya.
Dialah awal, Dialah Muara….

Dikutip dari buku Perjalanan Pembuktian Cinta, Nusaibah Az-zahra